Gen Z di Bali tumbuh di tengah dua dunia yang menarik, kekayaan budaya tradisional dan arus digital global. Mereka terbiasa menghadiri upacara adat seperti ngaben atau melasti, namun di sela waktu juga aktif membuat berbagai macam konten untuk mengelola bisnis online atau hanya sekedar ikut tren Instagram atau tik tok terbaru. Bagi mereka, menjaga budaya bukanlah hal kuno-justru menjadi nilai tambah untuk tampil autentik di media social.Work-life balance juga dapat dilakukan secara berimbang dengan khas gaya anak muda pulau dewata. Para Gen Z memilih gaya hidup remote working atau freelance sambil menikmati pantai, kafe estetik dan co-working space. Mereka memadukan pekerjaan dengan healing di tepi pantai Canggu atau Uluwatu. Rutinitas biasanya dimulai dengan surfing di pagi hari, bekerja pada siang hari, lalu menutup hari dengan nongkrong bersama teman-tamannya. Gaya hidup aktif dan penuh aktifitas dilakoni sepanjang hari oleh para anak muda di Bali, uniknya kesadaran menjaga kesehatan dan well-being juga tinggi mulai dari olehraga, healthy eating hingga memperhatikan asupan cairan harian. Banyak dari mereka yang mulai beralih ke air minum yang lebih murni yang dianggap lebih cocok untuk mendukung kegiatan mereka sepanjang hari karena mereka sadar bahwa untuk menjalani rutinitas yang padat mereka harus menjaga hidrasi tubuh agar tetap bugar.